MOVIECORNER

The Best Feed For Movieholic

G.I JOE :RISE OF COBRA


Cast
Adewale A. Agbaje (Heavy Duty), Christopher Eccleston (Mccullen), Joseph Gordon(The Doctor), Leo Howard (Snake Eyes), Byung-Hun-lee(Strom Shadow), Rachel Nichhos (Scarlet).

Director
Stephen Sommers

Production
Paramount Pictures

Relased date

7 august 2009

Runtime
1 jam 45 menit





Review

Mungkin mengantri dengan deret antrian panjang dengan peluh yang melelahkan menjadi bayaran setimpal oleh “olahan manis” Stephen Sommers ini, sebuah film 100% action dengan efek dan cinematography yang memukau. Memang, film ini tidak menghadirkan alur cerita yang pelik dengan berjubel karakter yang membingungkan, namun sekali lagi suguhan aksi laga menjadi ancugan empat jempol untuk fim. Sesuai dengan titelnya, sentra dari film ini adalah Cobra, sebuah organisasi (atau lebih tepatnya dibilang negara teroris) yang didirikan oleh sejumlah “orang-orang gila” yang ingin menguasai tonggak militer AS dan kemudi keamanan dunia. Cobra memiliki misi mengerikan dengan menjual senjata mengerikan yang disebut dengan nanomytechnology yang dikembangkan oleh MARS (Military Armaments Research Syndicate), semengerikan apa senjata ini?. Pastinya McCullen a.k.a Destro, Barronnes, Rex dan Strom Shadow yang merupakan pentolan Cobra yakin dapat menguasai dunia dengan rencana mereka ini. Tanpa ba…bi..bu lagi tentu saja, pihak militer AS membentuk tim elit militer yang mengemban misi meluluhlantakan Cobra. Unit G.I (Government Issue) Joe yang beranggotakan Snake Eyes, Scralet dan Heavy Duty adalah sebuah tim milter khusus dibawah pimpinan Clayton Hawk. Terdapat pula Duke dan Ripcord (yang awalnya merupakan anggota NATO) yang kemudian bergabung dalam G.I Joe dengan dalih ingin membalas dendam. Mampukah tim khusus ini menghadapi dan menghentikan rencana mengerikan Cobra ? sana cepat buru DVD atau tiket bioskopnya.

Special review
Buang estimasi bahwa film ini hanya mendompleng nama besar G.I Joe yang dibesarkan oleh Hasbro. Memang pada tahun 80-an dan 90-an, nama G.I Joe bersinar mulai dari action figure merebak hingga video game, komik dan serial animasi. Namun Sommers berkata lain, dengan sel-sel otaknya yang telah sukses meracik Serial Mummy I & II ,sutradara lawas ini merehab ulang image G.I Joe yang erat dengan militer zadul dengan gaya modern military yang kini tengah digandrungi. Action film ini menjadi unsur utama yang layak diperhitungkan. Bahkan beberapa mengklaim laga yang ditawarkan lebih seru dari yang disuguhkan oleh Transformers 2. Lebih dari itu, penggarapan alur cerita juga layak diacungi jempol, meski simple namun tiap karakter terbangun dengan image yang kokoh plus dengan masa lalu mereka serta visi mereka masing-masing. Pokoknya bagi kalian yang bosan dengan kosongnya agenda di malam minggu boleh mencoba film yang satu ini.

Read More......

TRANSFORMER : REVENGE OF THE FALLEN.

RANSFORMER : REVENGE OF THE FALLEN.


Cast
Shia Labeouf ( Sam Witcwicky), Megan Fox ( Mikaela Banes ), Josh Duhamel ( Captain Lennox), Petter Cullen ( Optimus Prime), Hugo Weaving ( Megatrond ).

Director
Michael Bay

Writer
Roberto Oci, Alex Kurtzman

Release Date
24 Juni 2009

Run Time
2 Jam 27 Menit


Review
Sukses dengan sekuel pertamanya, membuat tangan dingin Michael Bay kembali “kegatalan”. Bersama dengan Steven Spielberg, mereke merilis sekuel Transformer yang bertajuk : Revenge Of The Fallen, yang tentu kembali mempertunjukan akting Shia Labeouf dan Megan Fox dan aksi laga memukai dari raksasa besi yang siap membuat degup jantung anda terhenti untuk beberapa detik. Untuk beberapa saat kedamaian dan ketentraman bumi memang terjaga semenjak Autobots berhasil memukul mundur Decepticons atas bantuan Sam. Namun ternyata ancaman mengintai dibalik itu semua, dimulai dari Starcream yang berhasil menduduki jabatan sebagai pemimpin dari kaum Decepticons, memutuskan untuk kembali ke bumi dan membalas dendam, itu saja ? tentu tidak, sebab pihak Decepticons juga berniat untuk menghabisi Sam yang telah mengetahui semua rahasia mengenai Autobots. Ketidaksengajaan Sam dalam menguak rahasia terbesar Cybertron ini ternyata memiliki hubungan dengan masa lalu kaum Cybertron dengan masa lalu peradaban kaum manusia. Masalah tidak berhenti sampai disitu saja, meski para kaum Autobots telah siap untuk berperang secara habis-habisan dengan kaum Decepticons dengan dibantu organisasi U.S Military yakni NETS, namun mereka tidak pernah menyangka bahwa Megatrond yang merupakan ancaman terbesar akan hidup kembali, disebabkan kelalaian U.S Military dalam menjaga lokasi isolasi rongsokan (baca :mayat) Megatrond. Namun terlepas dari itu semua, Optimus Prime, Bumble Bee dan kawan-kawan harus berjuang mati-matian untuk mempertahankan kedamaian, tidak hanya dibumi tetapi Alam Semesta.


Special Review :
Transformer sendiri memiliki keunikan tersendiri, meski bagi sebagian orang film laga Transformer sarat dengan aksi laga menoton dari robot-robot yang notabene merupakan efek Visual Graphic. Namun Transformer memiliki fans dan pemujanya tersendiri. Sekedar informasi berharga bagi anda, pihak Paramount sendiri tercengang melihat kesuksesan sekuel sebelumnya, yang berhasil meraup pundi-pundi dolar hingga empat atau lima kali lipat dari budget yang dikerahkan. Buang jauh-jauh persepsi kekanak-kanakan dari film ini, meski menampilkan sejumlah “makhluk besi” yang dikenal sebagai robot, namun sekuel kedua Transformer ini memiliki alur cerita yang lebih kompleks dan plot yang menarik untuk diikuti, wajar saja sebab alur cerita dengan apik digarap oleh Robert Oci yang sukses dengan serial Star Trek dan MI 3 yang fenomenal. Film yang menghabiskan budget diatas 200 juta dollar A.S ini bukan sekedar aksi laga-lagaan sejumlah robot, namun film ini menawarkan sebuah taste baru penikmat film diseantero jagad ini.

Read More......

ANACONDAS : TRAIL OF BLOOD

ANACONDAS : TRAIL OF BLOOD

Cast

Crystal Allen (Amanda), John R.Davish (Murdoch), Calin Stanciu (Alex), Linden Ashby (Jackson), Emil Hostina (Eugene), Danny Midwintter (Scott).

Director

Don E. Fauntleroy

Writer

David C. Oslon

Released Date

2 Juni 2009

Runtime

1 Jam 28 Menit

Review

Untuk keduakalinya penelitian hybrid blood orchid terhadap anaconca raksasa yang merupakan kelinci eksperimen Dr. Murdoch membuahkan bencana. Obsesi Dr.Murdoch untuk menemukan serum awet muda yang dimaksudkan untuk menyembuhkan kanker tulang yang mengerogotinya, kembali mengulang mimpi buruk di sekuel sebelumnya Anaconda : Offspring. Meski pada akhirnya serum awet muda tersebut berhasil ditemukan namun efek kontaminasi tersebut memicu pertumbuhan Anaconda menjadi lima kali lebih besar secara fisik dan lebih buas plus metabolisme regenerasi sel secara instan yang merupakan efek kontaminasi, imbasnya seluruh peneliti Dr,Murdoch harus rela menjadi korban keganasan anaconda raksasa tersebut. Dan untuk kesekian kalinya, sosok cantik nan heroik Dr.Amanda Haze kembali harus menghentikan obsesi brutal Dr.Murdoch untuk menguasai anaconda raksasa beserta serum awet muda yang hilang. Dengan mantap memutuskan untuk menyusul ke cagar observasi di gunung Carpathian di Eropa Timur, Dr Amanda beserta Alex, seorang pemuda yang tersesat justru ditawan oleh anak buah Dr. Murdoch. Mampukah Amanda menghentikan niat jahat Dr.Murdoch dan menghabisi anaconda raksasa tersebut.

Special Review

Semenjak sekuel pertamanya “Anaconda” dirilis pada tahun 1997 silam, sejumlah sekuel Anaconda masih menarik untuk diikuti. Jauh dari kesan klise dan kuno Anaconda : Trail of Blood ini menyajikan scene teror yang memukau, terlebih aksi laga Dr.Amanda cukup keren disejajarkan dengan aksi Lara Croft dari Tomb Raider. Namun secara keseluruhan sekuel keempat ini masih mengadaptasi dari konsep sekuelnya yang ketiga, sehingga sepintas sulit untuk menemukan nilai lebih dari sekuel terbaru ini. Namun terlepas dari semua itu, nuansa teror dan thriller yang disajikan lumayan untuk menemai sebungkus popcorn ditangan anda.


Read More......